Semua pasti kaget ketika melihat
judul tulisan ini. Judul di atas merupakan apresiasi penulis terhadap kota Cimahi
dengan kontribusinya bagi negeri tercinta kita ini. Mari kita lihat alasan
mendasar tulisan ini di ciptakan dengan judul di atas.
Kota Tentara
![]() |
Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels |
Yah Kota Tentara merupakan nama
lain dari kota Cimahi. Julukan kota Tentara tidak serta merta langsung di
sematkan begitu saja, tapi terdapat sebuah proses yang panjang yang akhirnya
kota cimahi mendapatkan julukan kota Tentara. Berawal pada masa Gubernur Jendral Herman
Willem Daendels yang berkuasa pada tahun 1808
- 1811, Cimahi merupakan daerah yang dilewati oleh Jalan Raya Pos (De
Groote Postweg). Jalan Raya Pos sejauh 1000 km dari Anyer ke Panarukan ini
dibangun selain untuk keperluan jalan bagi Kereta Pos juga buat mobilitas
gerakan pasukan untuk mempertahankan Jawa. Ketika itu Jendral Herman Willem Daendels
mengkonsentrasikan pasukannya di kota pantai Batavia, Semarang, dan Surabaya. Tujuan
pembuatan Jalan Raya Pos oleh Jendral Herman Willem Daendels adalah agar mobilitas pasukan di tiga tempat
pertahanan itu dapat dilakukan secara cepat melalui Jalan Raya Pos tersebut.
Namun sejarah menunjukkan pertahanan ini dengan mudah dipatahkan Inggris, ini
terbukti ketika Armada Pasukan Inggris dipimpin Lord Minto dengan mudah
menyerbu Batavia pada 4 Agustus 1811. Dari pengalaman pahit di tersebut, maka para
pembesar militer Belanda merencanakan suatu pangkalan militer di daerah yang
agak ke pedalaman, Namun letaknya tidak terlampau jauh dari pusat pemerintahan
di Batavia (sekarang Jakarta). Posisi Cimahi kemudian dipilih karena letaknya
yang strategis. Cimahi letaknya berdekatan dengan simpang tiga jalur kereta api
maupun jalan raya. Staats Spoorwegen (Perusahaan Kereta Api Negara) telah
membangun jalur kereta api dari Batavia-Bandung, lewat Bogor dan juga melewati
Cimahi. Kemudian pada 29 Desember 1900 dibuka jalur rel Bandung - Batavia lewat
Purwakarta dan Cikampek, yang juga melalui Cimahi. Dengan dibukanya jalur
kereta api baru Batavia-Bandung, lewat Purwakarta, maka mobilitas pasukan dari
Cimahi ke Batavia pada masa itu dapat ditempuh kurang dari 3 jam, Jauh lebih
cepat jika dibandingkan lewat Jalan Raya Pos dengan Kereta Pos (kereta berkuda)
yang memakan waktu tiga hari.
Selain itu Cimahi juga dijadikan “gerbang pertahanan” untuk melindungi Pangkalan Udara Militer di
Andir, yang pembangunannya dilakukan di kemudian hari. Pembangunan pangkalan
militer di Cimahi dilakukan dengan rahasia ('Geheim') dan tergesa-gesa.
Kemudian pelaksanaan rencana pembangunan pangkalan militer di Cimahi, ditunjuk
Genie Officier Kapitein Fisher dibantu bawahannya Luitenant V. L. Slors.
Berbagai sarana penunjang seperti kompleks perumahan perwira (sekarang Jalan
Gedung Empat dan Jalan Sriwijaya) dan Markas Militer ditambah, melengkapi
sarana militer yang sudah ada seperti Rumah Sakit Militer yang sudah dibangun
pada 1887 kemudian diperluas pada 1905 (sekarang Rumah Sakit Dustira), Barak dan
Kampement (Tangsi), Sositet Perwira (Gedung Sudirman di Jl.Gatot Subroto
sekarang) dan Penjara Militer yang popular dijuluki Penjara Poncol yang sudah
berdiri sejak 1886.
Ternyata rencana
Cimahi dijadikan “Pusat Militer" Belanda sudah lama direncanakan, hal itu
ditinjau dari sarana-sarana penunjangnya yang sudah dibangun sebelumnya.
Rencana pemerintah Hindia Belanda mengkonsentrasikan pasukan militernya
dilakukan secara bertahap di Cimahi. Sebelumnya, sekitar 1885 di Cimahi sudah
ada 3 batalyon yaitu: Infanteri, Genie (Zeni) dan Artileri. Kemudian pasukan
dan perlengkapan semakin banyak ditempatkan di Cimahi. Garnisun Cimahi
diresmikan pada September 1896 dengan komandan pertamanya Majoor Infanteri C.A.
van Loenen dan ajudannya Luitenant J. A. Kohler. Sebagai pendukung kesatuan
artileri di Cimahi, pabrik mesiu di Ngawi dan Artillerie Constructie Winkel di
Surabaya, dipindahkan ke Kiaracondong pada 1898. Lokasi pabrik ini yang juga
dilalui oleh jalur kereta api. Dengan dijadikannya Cimahi sebagai
pangkalan militer, maka terjadilah penempatan tentara yang besar, baik Tentara
Belanda [Koninklijk Leger} KL) maupun Tentara Hindia Belanda [Konmklijk
Neitherlands Indische Leger, KNIL) yang berasal dari Flores, Timor, Ambon,
Manado dan Jawa.
Setelah berakhirnya
masa penjajahan belanda dan Indonesia merdeka pada tahun 1945, sampai sekarang suasana
kota Cimahi masih kental dengan militer. Sekarang kota cimahi merupakan kota
basis pendidikan militer di Indonesia. Bisa kita lihat bahwa sekarang 60 %
wilayah dari kota cimahi digunakan oleh militer. Sebuah wilayah yang menjadi
inti kekuatan militer Negara Indonesia.
Berikut pusat
pendidikan militer dan markas militer yang berada di kota cimahi :
Pusat pendidikan militer:
·
Pusat
Pendidikan Artileri Medan (Pusdik armed)
·
Pusat
Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdik pengmilum)
·
Sekolah
Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri (SPI Pusdikif)
·
Pusat
Pendidikan Jasmani (Pusdikjas)
·
Pusat
Pendidikan Peralatan (Pusdikpal)
·
Pusat
Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang)
·
Pusat
Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom)
·
Pusat
Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub)
Markas Militer :
·
Brigif
15/Kujang II
·
Pussenarhanud
Kodiklatad
·
Pussenarmed
Kodiklatad
·
Kiban
Yonzipur 3/Macan Kumbang
·
Kodim
0609/Cimahi
·
Yonarmed
4/105 Parahyangan
·
Tepbek
Cimahi
·
Koramil
Cimahi
·
Rumkit
Tk. II Kesdam III/Siliwangi
·
Kesdim
Cimahi
Tidak salah bukan jika kota cimahi mendapatkan julukan sebagai
kota tentara. Dan jika dikaitkan lagi dengan judul di atas maka penulis meyimpulkan
kota cimahi memegang peranan penting dalam masalah kedaulatan Negara Kesatuan
Negara Republik Indonesia karena kota cimahi telah memberikan kontribusi
wilayah, waktu dan tenaga nya untuk menghasilkan pengabdi Negara yang berani
mati untuk menjaga kedaulatan Negara Indonesia. Selain menjaga keamanan dalam
negri , fungsi militer adalah menjaga kedaulatan Negara dari ancaman Negara lain.
Dari alasan inilah kita bisa mengatakan KEDAULATAN NKRI DI TANGAN CIMAHI.
SELAMAT HARI JADI KOTA CIMAHI KE-12. BANGKIT NEGRIKU, JAYA
CIMAHIKU
Galeri Foto Pusat
pendidikan militer di Kota Cimahi
![]() |
Pusdikhub |
![]() |
Pusdikpom |
![]() |
Pusdikbekang |
![]() |
Pusdikpal |
![]() |
Pusdikjas |
![]() |
SPI Pusdikif |
![]() |
Pusdik pengmilum |
![]() |
Pusdik armed |
0 comments:
Post a Comment