Saturday, May 25, 2013

Kedaulatan NKRI Di Tangan Kota Cimahi



Semua pasti kaget ketika melihat judul tulisan ini. Judul di atas merupakan apresiasi penulis terhadap kota Cimahi dengan kontribusinya bagi negeri tercinta kita ini. Mari kita lihat alasan mendasar tulisan ini di ciptakan dengan judul di atas.

Kota Tentara

Gubernur
Jenderal Herman Willem Daendels
Yah Kota Tentara merupakan nama lain dari kota Cimahi. Julukan kota Tentara tidak serta merta langsung di sematkan begitu saja, tapi terdapat sebuah proses yang panjang yang akhirnya kota cimahi mendapatkan julukan kota Tentara. Berawal pada masa  Gubernur Jendral Herman Willem Daendels yang berkuasa pada tahun 1808 - 1811, Cimahi merupakan daerah yang dilewati oleh Jalan Raya Pos (De Groote Postweg). Jalan Raya Pos sejauh 1000 km dari Anyer ke Panarukan ini dibangun selain untuk keperluan jalan bagi Kereta Pos juga buat mobilitas gerakan pasukan untuk mempertahankan Jawa. Ketika itu Jendral Herman Willem Daendels mengkonsentrasikan pasukannya di kota pantai Batavia, Semarang, dan Surabaya. Tujuan pembuatan Jalan Raya Pos oleh  Jendral Herman Willem Daendels adalah agar mobilitas pasukan di tiga tempat pertahanan itu dapat dilakukan secara cepat melalui Jalan Raya Pos tersebut. Namun sejarah menunjukkan pertahanan ini dengan mudah dipatahkan Inggris, ini terbukti ketika Armada Pasukan Inggris dipimpin Lord Minto dengan mudah menyerbu Batavia pada 4 Agustus 1811. Dari pengalaman pahit di tersebut, maka para pembesar militer Belanda merencanakan suatu pangkalan militer di daerah yang agak ke pedalaman, Namun letaknya tidak terlampau jauh dari pusat pemerintahan di Batavia (sekarang Jakarta). Posisi Cimahi kemudian dipilih karena letaknya yang strategis. Cimahi letaknya berdekatan dengan simpang tiga jalur kereta api maupun jalan raya. Staats Spoorwegen (Perusahaan Kereta Api Negara) telah membangun jalur kereta api dari Batavia-Bandung, lewat Bogor dan juga melewati Cimahi. Kemudian pada 29 Desember 1900 dibuka jalur rel Bandung - Batavia lewat Purwakarta dan Cikampek, yang juga melalui Cimahi. Dengan dibukanya jalur kereta api baru Batavia-Bandung, lewat Purwakarta, maka mobilitas pasukan dari Cimahi ke Batavia pada masa itu dapat ditempuh kurang dari 3 jam, Jauh lebih cepat jika dibandingkan lewat Jalan Raya Pos dengan Kereta Pos (kereta berkuda) yang memakan waktu tiga hari.

Selain itu Cimahi juga dijadikan “gerbang pertahanan” untuk melindungi Pangkalan Udara Militer di Andir, yang pembangunannya dilakukan di kemudian hari. Pembangunan pangkalan militer di Cimahi dilakukan dengan rahasia ('Geheim') dan tergesa-gesa. Kemudian pelaksanaan rencana pembangunan pangkalan militer di Cimahi, ditunjuk Genie Officier Kapitein Fisher dibantu bawahannya Luitenant V. L. Slors. Berbagai sarana penunjang seperti kompleks perumahan perwira (sekarang Jalan Gedung Empat dan Jalan Sriwijaya) dan Markas Militer ditambah, melengkapi sarana militer yang sudah ada seperti Rumah Sakit Militer yang sudah dibangun pada 1887 kemudian diperluas pada 1905 (sekarang Rumah Sakit Dustira), Barak dan Kampement (Tangsi), Sositet Perwira (Gedung Sudirman di Jl.Gatot Subroto sekarang) dan Penjara Militer yang popular dijuluki Penjara Poncol yang sudah berdiri sejak 1886.

Ternyata rencana Cimahi dijadikan “Pusat Militer" Belanda sudah lama direncanakan, hal itu ditinjau dari sarana-sarana penunjangnya yang sudah dibangun sebelumnya. Rencana pemerintah Hindia Belanda mengkonsentrasikan pasukan militernya dilakukan secara bertahap di Cimahi. Sebelumnya, sekitar 1885 di Cimahi sudah ada 3 batalyon yaitu: Infanteri, Genie (Zeni) dan Artileri. Kemudian pasukan dan perlengkapan semakin banyak ditempatkan di Cimahi. Garnisun Cimahi diresmikan pada September 1896 dengan komandan pertamanya Majoor Infanteri C.A. van Loenen dan ajudannya Luitenant J. A. Kohler. Sebagai pendukung kesatuan artileri di Cimahi, pabrik mesiu di Ngawi dan Artillerie Constructie Winkel di Surabaya, dipindahkan ke Kiaracondong pada 1898. Lokasi pabrik ini yang juga dilalui oleh jalur kereta api. Dengan dijadikannya Cimahi sebagai pangkalan militer, maka terjadilah penempatan tentara yang besar, baik Tentara Belanda [Koninklijk Leger} KL) maupun Tentara Hindia Belanda [Konmklijk Neitherlands Indische Leger, KNIL) yang berasal dari Flores, Timor, Ambon, Manado dan Jawa.

Setelah berakhirnya masa penjajahan belanda dan Indonesia merdeka pada tahun 1945, sampai sekarang suasana kota Cimahi masih kental dengan militer. Sekarang kota cimahi merupakan kota basis pendidikan militer di Indonesia. Bisa kita lihat bahwa sekarang 60 % wilayah dari kota cimahi digunakan oleh militer. Sebuah wilayah yang menjadi inti kekuatan militer Negara Indonesia.

Berikut pusat pendidikan militer dan markas militer yang berada di kota cimahi :
Pusat pendidikan militer:

·         Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik armed)
·         Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdik pengmilum)
·         Sekolah Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri (SPI Pusdikif)
·         Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas)
·         Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal)
·         Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang)
·         Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom)
·         Pusat Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub)

Markas Militer :

·         Brigif 15/Kujang II
·         Pussenarhanud Kodiklatad
·         Pussenarmed Kodiklatad
·         Kiban Yonzipur 3/Macan Kumbang
·         Kodim 0609/Cimahi
·         Yonarmed 4/105 Parahyangan
·         Tepbek Cimahi
·         Koramil Cimahi
·         Rumkit Tk. II Kesdam III/Siliwangi
·         Kesdim Cimahi

Tidak salah bukan jika kota cimahi mendapatkan julukan sebagai kota tentara. Dan jika dikaitkan lagi dengan judul di atas maka penulis meyimpulkan kota cimahi memegang peranan penting dalam masalah kedaulatan Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia karena kota cimahi telah memberikan kontribusi wilayah, waktu dan tenaga nya untuk menghasilkan pengabdi Negara yang berani mati untuk menjaga kedaulatan Negara Indonesia. Selain menjaga keamanan dalam negri , fungsi militer adalah menjaga kedaulatan Negara dari ancaman Negara lain. Dari alasan inilah kita bisa mengatakan KEDAULATAN NKRI DI TANGAN CIMAHI.


SELAMAT HARI JADI KOTA CIMAHI KE-12. BANGKIT NEGRIKU, JAYA CIMAHIKU

Galeri Foto Pusat pendidikan militer di Kota Cimahi

Pusdikhub
Pusdikpom
Pusdikbekang
Pusdikpal
Pusdikjas
SPI Pusdikif
Pusdik pengmilum
Pusdik armed

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment